AWAL DARI PERJALANAN PENGABDIAN SINGKAT DI PULAU MOROTAI MALUKU UTARA

Usai sudah pengabdian kami selama setahun lamanya di luar Jawa, Melalui Program SM-3T (Sarjana mendidik di daerah terluar terdepan dan tertinggal), akan tetapi puing - puing kenangan yang tak bisa terlupakan sampai akhir hayatku masih sangat jelas membekas. rasanya enggan saya simpan sendiri karena hal-hal absurd yang terjadi selama mengabdi.

Selama setahun melalui tahapan-tahapan seleksi berkas, tes tulis dan wawancara dari LPTK UNNES (Universitas Negeri Semarang) akhirnya aku lolos dan di tempatkan di salah satu pulau terluar dari Indonesia yaitu pulau Morotai, pulau yang berada di perbatasan langsung dengan samudra pasifik, tepatnya di provinsi maluku utara.

Perjalanan untuk mencapi pulau tersebut di tempuh kurang lebih selama satu hari melalui jalur udara, sebanyak 40 peserta dari LPTK unnes di tempatkan di pulau morotai, sesampainya disana saya sangat takjub dengan kondosi alam pulai ini yang luar biasa. lautnya yang masih biru rumah-rumah yang masih sederha serta senyuman-senyuman khas orang-orang Indonesia timur menyapa. disinailah dalam hati saya teringat "Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan".

Ini baru pembukaan dari kisah singkat pengabdianku di Bumi malauku, tepatnya di pulau morotai. saya harus menjalani kisah real ini selama setahun kedepan. mungkin akan ada banyak sesuatu yang mendewasakan nanti. dan aku selalu yakin bahwa semuanya akan berjalan dengan sempurna, asal kita  mau bersabar dan terus berusaha di imbangi dengan doa.

Awal sesampainya di pulau ini setelah melakukan beberapa proses formal, mulai dari penerimaan oleh Dinas Pendidikan dan  pemerintah daerah pulau morotai, akhirnya sebanyak 40 peserta disebar di seluruh pulau Morotai. Kebetulan aku bareng sama 6 orang yang satu penempatan mbak Heny, Mbak Arifah, mbak Linda, Mas Bagus , mas Fais Dan Saya. Kami berenam di tempatkan di satu desa yaitu desa Momojiu.


Comments