PANTANG DILEMA SAAT DI TANYA KAPAN NIKAHNYA, KARENA LANJUD PPG ADALAH BAGIAN DARI MASA DEPAN NEGARA DAN KELUARGA KECIL KITA




Aku sadar, usia akan semakin bertambah. Apalagi sebagaian perempuan yang sudah memasuki usia  . Bukan lagi anak perempuan biasa, tetapi wanita dewasa yang pada umumnya telah memasuki dunia rumah tangga, atau setidaknya sudah ada pandangan masa depan bersama dengan yang tercinta. Tapi nyatanya, tak selalu cerita indah bak Cinderella ada dalam jalan cerita manusia bukan? Setiap wanita pasti akan mendambakan cerita cinta yang indah, percintaan yang berbahagia hingga singgasana. Tapi mungkin itu belum saatnya untukku. Masih banyak hal yang menjadi pertimbangan. Aku pikir setiap orang berhak mencari, memilih, mempertimbangkan seseorang untuk masa depannya.

DARI JAMAN LULUS KULIAH, MEMANG BELUM ADA SECERCAH KEINGINAN UNTUK MENIKAH.

 
Lucu memang rasanya. Di saat di luar sana banyak anak perempuan yang menginginkan cepat dipinang setelah lulus kuliah, tetapi aku malah enggan untuk itu. Bukaan tanpa alasan. Lingkungan kehidupan di sekitarku yang dengan jelas memperlihatkan teman- teman seusiaku lulus kuliah, menikah, kemudian punya anak, memang rasanya membahagiakan. Hanya saja, ketika menikah muda belum cukup siap secara mental dan materi yang seimbang, bagaimana dengan kehidupan setelah pernikahan? Ya, sudah bisa dibayangkan, ketika mental tidak siap semua hal yang tak diinginkan bisa saja terjadi, perpisahan mungkin, perang dingin dengan mertua. Atau hal lain jika materi belum siap, apakah hanya akan merepotkan orang tua? Mungkin ia, orang tua tak akan berkeberatan dengan keadaan finansial anaknya, tetapi kesadaran anak juga diperlukan. Alasan itu yang membuataku kurang siap menikah muda. Secara mental mungkin siap, tapi jika materi saja aku masih berusaha membangun, maafkan aku bukan orang seberani itu bermain untuk masadepanku. 


MENIKAH BAGIKU ADALAH HARUS BISA MENJADIKAN ORANG TUAMU BENAR-BENAR SEBAGAI ORANGTUAKU, KARENA NANTI AKU DAN KAMU AKAN MENJADI KELUARGA KECIL YANG BARU.

Sumber : http://www.ohmymedia.cc

 
Aku orang  yang akan melihat sinis dengan kaum wanita yang awalnya manis sebelum menjadi menantu dari keluarga pacarnya, tetapi ketika telah menjadi menantu berubah dengan membedakan ibuku, ibumu. Setidaknya aku bersyukur masih diberi kesempatan Tuhan untuk melihat bagaimana kehidupan rumah tangga wanita seusiaku di luarsana. Balajar banyak dari ibu, kakak, bagaimana memperlakukan mertua. Dan mungkin itu yang akan aku lakukan nanti jika sudah menikah. Berusaha tidak membedakan ibumu, ibuku. Karena jelas jika orang tua kita dibedakan dengan suami, kitapun akan marah, begitu sebaliknya. Apapun yang terjadi, seperti halnya orang tua kita, kita harus lebih bisa bersabar memperlakukan orang tua, bersikap hormat, dan menyayangi apa adanya mereka. Setiap awal pernikahan pasti akan mengalami hidup dengan mertua, dan butuh kesiapan emosi yang baik menghadapi keluarga baru. Dan saat ini aku sedang dalam proses untuk menjadi pribadi yang sabar, peduli dengan yang lain. Karena aku ingin nantinya kamu tak ragu saat orang tuamu bersamaku, karena mereka akan baik-baik saja bersamaku.


AKU BERJUANG SEJAUH INI, BUKAN HANYA UNTUK ORANG TUAKU KARENA SIAPAPUN KAMU YANG BERSAMAKU NANTI ADALAH MASADEPANKU SAMPAI MATI.
Sampai saat ini, aku masih berjuang melanjutkan studi profesi hanya untuk masa depan. Untuk ibuku yang harus bahagia di masa tuanya, untuk keluarga besar kita yang membutuhkan bantuan kita, dan untu kanak-anak kita yang harusmendapatkan masa depan yang baik. Aku selalu meyakini jika kualitas diri semakin baik, maka jodohpun akan seimbang dengan kita. Katanya jodoh itu cerminan diri, dan aku meyakini itu. Pencapaian hidup untukku bukan hanya pernikahan, tetapi pendidikan untuk penghidupan yang layak dimasa depan dengan orang terkasih. Tentang pernikahanpun, ekspetasiku tentang pernikahan yang dibangun dari pondasi iman, pendidikan, dankarakter yang baik agar keluarga bisa menjadi pendidikan dini yang baik bagi anak-anak kita natinya. Jodohku, kautahu, akupun berjuang sama kerasnya denganmu, jadi jangan takut masa depan orang tua kita, dan anak-anak kita nantinya.Tak ada yang salah dengan berjuang masing-masing dahulu. Akupun saat ini memilih menunngu untuk orang yang tepat dari pada harus menghabiskan waktu dengan orang yang tidak satu misi. Bukan sombong atau tak menghiraukan satu, dua orang yang menawarkan kebahagiaaan. Karena akupun jauh dari wanita yang  sempurna, lembut, atau bahkan cantik secara fisik. Aku hanyalah seorang gadis biasa yang sedang berusaha mengejar impian untuk masa depan yang indah bersama calon iman. Kamupun harus selalu percaya, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, begitupun sebaliknya.Kamu calon imanku, selamat berjuang untuk masa depan kita ya, semoga saat ini kamu masih berusaha menjadi anak yang berbakti dan sedang belajar menjadi iman yang baik untuk keluarga kecil kita nanti.

PADA AKHIRNYA, MELANJUTKAN STUDI PROFESI UNTUK BISA MENGIMBANGI DIRIMU, MEMANTASKAN DIRI AGAR PANTAS MENJADI SANDINGANMU DI HARI YANG MEMBAHAGIAKAN NANTI.





Sampai saat ini, aku masih berjuang melanjutkan studi profesi hanya untuk masa depan. Untuk ibuku yang harus bahagia di masa tuanya, untuk keluarga besar kita yang membutuhkan bantuan kita, dan untu kanak-anak kita yang harusmendapatkan masa depan yang baik. Aku selalu meyakini jika kualitas diri semakin baik, maka jodohpun akan seimbang dengan kita. Katanya jodoh itu cerminan diri, dan aku meyakini itu. Pencapaian hidup untukku bukan hanya pernikahan, tetapi pendidikan untuk penghidupan yang layak dimasa depan dengan orang terkasih. Tentang pernikahanpun, ekspetasiku tentang pernikahan yang dibangun dari pondasi iman, pendidikan, dankarakter yang baik agar keluarga bisa menjadi pendidikan dini yang baik bagi anak-anak kita natinya. Jodohku, kautahu, akupun berjuang sama kerasnya denganmu, jadi jangan takut masa depan orang tua kita, dan anak-anak kita nantinya.Tak ada yang salah dengan berjuang masing-masing dahulu. Akupun saat ini memilih menunngu untuk orang yang tepat dari pada harus menghabiskan waktu dengan orang yang tidak satu misi. Bukan sombong atau tak menghiraukan satu, dua orang yang menawarkan kebahagiaaan. Karena akupun jauh dari wanita yang sempurna, lembut, atau bahkan cantik secara fisik. Aku hanyalah seorang gadis biasa yang sedang berusaha mengejar impian untuk masa depan yang indah bersama calon iman. Kamupun harus selalu percaya, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, begitupun sebaliknya.Kamu calon imanku, selamat berjuang untuk masa depan kita ya, semoga saat ini kamu masih berusaha menjadi anak yang berbakti dan sedang belajar menjadi iman yang baik untuk keluarga kecil kita nanti.


   Penulis      E.Khusna | GURU SM-3T UNNES V | Edited : Dwi Wahyu Muktiono

Comments